Sungguh, saya rindu bercerita....
Belakangan, saya kehilangan Kata. Saya curiga,
sepertinya Kata melesap bersatu bersama udara lalu menjadi entah. menguap, menyublim, atau apapun itu.. saya juga tidak tahu. Biasanya saya
menemukan Kata saat sedang dalam perjalanan, menunggu, bangun tidur, atau saat
sedang nongkrong di toilet (hahaaa). Tapi kali ini Kata menghilang begitu saja. Saya cari ke
sana ke mari, tapi tak jua saya menemukannya. Saya kehilangan jejak Kata. Ia sepertinya
enggan berteman lagi dengan saya. Mungkin karena saya terlalu banyak dan
terlalu sering menahan isi kepala. Mungkin karena saya mulai enggan bermain
dengan rasa. Mungkin, ada jutaan kemungkinan yang berseliweran di kepala. Aahhh entah, saya tidak bisa mendefinisikannya.
Belakangan, saya kehilangan Kata. Dan ini baru saya
sadari ketika saya mulai merindukannya. Yah, bukankah ‘kita’ selalu merasa rindu justru setelah mengalami kehilangan? Selalu merasa
rindu ketika jarak tak juga mempertemukan? Selalu merasa rindu ketika hal-hal
kecil yang sudah menjadi kebiasaan tiba-tiba ditiadakan?
Belakangan,
saya kehilangan Kata. Saya sudah mengejarnya dan berusaha mengobati rindu
dengan banyak membaca. Tapi menuangkan Kata dalam bentuk tulisan? NIHIL
Belakangan, saya kehilangan Kata.
Notes_ Iya, belakangan saya kehilangan kata-kata. Si
kepala tak lagi mau mengungkapkan apa yang ada seperti biasa. Anggaplah tulisan
ini sebagai bentuk nyata bahwa saya ingin mengakrabkan diri lagi dengan kata.
Saya rindu bercerita, itu saja...
Komentar
Posting Komentar