Re-Charge


Beberapa hari terakhir ini, saya merasa agenda harian saya menjadi (sangat) sibuk. otak saya berpikir lebih keras, memutar otak sampai seperti bianglala yang walaupun diputar-putar sampai gosong, tetep aja nggak nemu jalan keluar... haaaa...
Hal ini membuat saya berada pada titik jenuh, bertambah capek yang menjadikan saya (sepertinya) tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan rutinitas sehari-hari.
Belum lagi berbagai masalah (baru) mulai bermunculan.
Masalah satu belum selesai, muncul masalah yang baru lagi. Begitu seterusnya.
Semuanya melebur menjadi satu. Membuat perasaan saya menjadi (sangat) lumer, benteng pertahanan saya ambruk seketika.
Sempat terlintas di pikiran saya untuk berhenti melangkah melanjutkan semua usaha saya ini dan mengangkat tangan sambil memegang bendera putih. Hehe..

Saya mengalami kegalauan tingkat akut, saya merasa diri saya kembali ke titik enol.Saya berpikir:
Allah tahu saya capek.
Allah tahu ini sulit bagi saya.
Allah tahu saya sedang kehabisan energi.
Tapi saya juga harus tahu bahwa Allah tidak akan pernah menempatkan saya pada situasi yang tidak bisa saya tangani.
Benar...  Allah tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Semuanya sudah diukur dan diatur.

Saya teringat akan salah satu kalam-NYA:

“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya...." ” (QS. al-Mu`minuun: 62)

“.... Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya ....” (QS. Al-A’raaf: 42).

Setelah membaca pesan dan mengingat Firman-Nya yang (sungguh) tak terbantahkan kebenarannya itu, saya teringat akan tujuan awal saya, saya hanya ingin tumbuh, berkembang, dan bermanfaat bagi orang lain. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan tujuan awal saya, dan ketika hasil masih belum memuaskan, atau ketika ada kerikil-kerikil yang menghalangi langkah saya, saya mencoba berpikir jernih. Mungkin saja selama ini saya kurang menyisihkan sebagian hak mereka. 
Rejeki sudah diatur, seberapa banyak porsi kita juga sudah diatur. Bersyukur  atas setiap jengkal kehidupan yang telah diberikan oleh-NYA,,
membuka pintu rezeki kepada orang lain, adalah jalan Allah untuk membuka pintu rezeki kita melalui pintu yang lain.

Ingatan itu memenuhi pikiran dan hati saya yang perlahan tapi pasti, mengalirkan (kembali) energi dan semangat baru yang saya butuhkan saat ini.
Namun yang membuat saya kembali bangkit dengan energi penuh adalah keluarga saya, murid-murid saya, sahabat-sahabat saya (yang tidak memakai topeng), dan the special one. Terimakasih telah me re-charge energi positif saya, mengembalikan semangat saya.


Alhamdulillah, saat menuliskan kalimat terakhir dari tulisan ini, semangat saya telah kembali seratus persen. Bulet. Gak pake koma. Hehe…. :D 

Komentar

Postingan Populer