C.I.N.T.A
CINTA...
Sore ini nggak ada kerjaan, Cuma duduk
diam dengerin lagu dari band indie #Sore yang easy listening dengan gere
alternative-nya. Salah satu lagu favorit saya adalah “Setengah Lima” dan “Pergi
Tanpa Pesan”.
Iseng-iseng buka-buka postingan temen di media
sosial. Tiba-tiba mata ini melotot tertuju pada sebuah postingan teman saya
yang kira-kira begini isinya “cinta itu bahagia melihat orang yang kita cintai
bahagia meskipun bukan bersama kita”.
Yah, kadang kalo udah kepentok
urusan beginian hati hanya bisa menerima. Saya akan mencoba menilis sesuatu
yang berbau cinta, mumpung suasana hati saya sedang mellow.
Cinta bisa menyapa siapapun “tanpa
permisi”. Tanpa melihat bahwa keadaan tidak memungkinkan bagi cinta untuk hadir
disana, atau waktu tidak akan berpihak pada cinta yang begitu saja bersemi
dengan tanpa permisi. Cinta selalu menemukan cara untuk datang, dan kadangkala
membutuhkan banyak alasan untuk berlalu. Tidak perduli itu hanya cinta semusim,
cinta sekian musim, atau bahkan cinta yang tak mengenal batasan waktu. Cinta
tidak akan pergi tanpa mengubah hati kita, dengan kebijaksanaannya, atau dengan
sekian air mata yang menyertainya.
Kemarin saya menemukan cinta
dalam wajah yang berbeda, entah cinta macam apa yang saya lihat. Tapi cinta selalu menemukan
alasan untuk menghadirkan air mata dan degup tertahan di dalam dada. Saya tidak
merasakannya, tapi saya turut larut, menyimak dan terhayut pada sekian kisah
yang menyertainya. Cinta selalu membawa energi begitu besar, menghadirkan
kemungkinan pada setiap keniscayaan, menghadirkan kekuatan di ambang batas
kelemahan, cinta begitu nyata meski dalam penggalan semu sebuah cerita. Dan
cinta kadang menjadi begitu buta dan mengabaikan logika. Tapi itu tetap saja
wujud dari cinta.
Cinta mampu menghadirkan kekuatan
untuk bertahan, cinta akan membantu menemukan banyak alasan untuk berjuang,
cinta akan membantu untuk terus melangkah, cinta akan menjadikan kita begitu
kuat. Namun kadangkala cinta juga bisa membuat kita menjadi begitu egois, dan
kehilangan kendali.
Apapun bentuk dari skenario yang
terjadi, jika cinta yang terasa maka merdekakanlah hati ini untuk merasa. Just
feel it… rasakan saja, lalu lepaskan, leburkan rasanya jika cinta membuat
merasa menyakiti dan tersakiti.
Bukankah cinta sejatinya
menyembuhkan…? Bagi yang memberi maupun yang menerima. Bagi saya sendiri, cinta
seperti perjalanan batin, setiap dari cinta akan membantu saya belajar dan
menemukan makna kehidupan. Kadangkala saya tersesat, hilang kendali, bahkan
bertindak bodoh, tapi sejatinya cinta akan kembali membawa saya pada arah yang
benar. Cinta akan menuntun saya pada ketulusan memaafkan, kerelaan melepaskan
dan akhirnya penerimaan mengikhlaskan.
Bisa jadi kita adalah alasan
sebuah cinta, atau bahkan cinta menjadi alasan bagi kita…
Celoteh ini seolah saya begitu
memahami makna cinta, tapi sayangnya itu tidak benar. Saya tidak begitu
memahami cinta, saya hanya cukup memahami diri saya. Bahwa ini bukan soal
pemahaman saya akan cinta tapi karena saya begitu dicintai… hingga lahir begitu
banyak makna dari setiap cinta yang saya terima. Atau karena begitu banyak
kisah cinta yang saya dengar akhir-akhir ini. Iya bisa jadi,…sekali lagi
ini soal CINTA. Yang mengetuk pintu hatimu, hatinya, hati mereka…bahkan hati
saya. Who knows …
thanks mba maya udah ngepost sebuah inspirasi buat saya..
Komentar
Posting Komentar