Membagi Hidup (Tssaaaaahh)

Hmm.. cuaca di Muntilan sedang tidak bersahabat dengan saya, panas ujan panas ujan,, begitu seterusnya.. hehe.. Beberapa hari ini, saya dihajar oleh flu akud dan gejala radang tenggorokan. Ngomong susah, idung mampet, kepala cekat-cekut, hati cenat-cenut,, hahaa.. That’s why, setelah selesai on the mic alias ngajar sehari 8 jam pelajaran, saya langsung pulang dan (mencoba) tidur,bukannya merem tapi badan malah menggigil, suhu badan saya hangat,, hangat-hangat kuku,,hahaha.. biar kelihatan unyu..gitu kalo bahasa anak sekarang. Tsaaahhh! Udah kaya angkatan jaman kapan aja, hahahha. So far so good, mau absen kok kayanya gak enak banget mengingat 2 minggu lagi anak-anak bakalan ngadepin UAS dan materi harus kekejar. Alhasil tetep semangat sekolah, Syukurnya, semua ini tidak membuat pekerjaan saya terbengkalai, everything’s run well, Alhamdulillah...
Banyak hal yang sudah semestinya saya syukuri, banyak lompatan-lompatan yang sudah saya lakukan dan itu merubah diri saya menjadi lebih baik. Ibaratnya, from zero to hero (walaupun “hero” di sini menurut kemampuan saya, bukan orang lain). Saya membandingkan diri saya sekarang dan diri saya 3 tahun lalu, 5 tahun lalu, 7 tahun lalu.. I’m better now! Alhamdulilllah. Note it ya, jangan selalu membandingkan diri kita dengan orang lain, ukuran diri kita ya kita sendiri. Orang lain adalah inspirasi.. Bukan tolok ukur, itu totally different! Ketika menempatkan orang lain sebagai inspirasi, kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik tapi ketika menempatkan orang lain sebagai tolok ukur kesuksesan, kita akan terpacu untuk mengalahkannya. Padahal juara sejati, menurut saya, bukanlah orang yang berambisi dan bisa mengalahkan orang lain, tetapi orang yang selalu menjadi lebih baik, lebih berkualitas dari hari ke hari. Dengan selalu berusaha menjadi berkualitas, kita pasti akan selalu berusaha untuk mengeluarkan yang terbaik yang kita bisa. Kita, dengan sukarela akan melakukan evaluasi atas diri kita sendiri, menambah yang kurang, mengurangi yang berlebihan, sehingga ketemu kata PAS!
Saya berpikir, berapa banyak orang ya..yang sudah ngerasa pas dengan hidupnya sekarang? Sudah berada dalam lingkaran hidup yang sesuai, yang ideal. Menurut saya, seharusnya hidup kita itu dibagi atas beberapa bagian, pembagiannya bebas. Kalo kita bisa seimbang dalam pemenuhan bagian ini, ya bisa dibilang kita sukses. Sementara saya, berdasarkan bagian yang saya bagi dalam pembgian kehidupan saya, maka kesehatan saya masih dibawah rata-rata. Saya masih belum sadar olahraga, belum tahu kapan saya harus istirahat, minum vitamin dan sebagainya.
Well, bukan berarti ketika kita tidak memiliki pembagian hidup atau belum seimbang menjalankan apa yang sudah kita bagi, maka kita tidak bahagia. Pola pembagian ini hanya memudahkan hidup kita untuk menjadi lebih seimbang. Seperti halnya kita punya duit abis gajian, pasti dong kita bakalan mem-plot untuk pos-pos kebutuhan kita. Pembagian ini, menurut saya bekerja seperti itu, sesimple itu! :D
Have your quadrant life and be balanced with your life...:D

Komentar

Postingan Populer