SEE WITH THE INNER EYE
Perjalanan hari ini diawali dengan berangkat ke Jogja dengan naik bus.. Saya berangkat dr Muntilan dengan bus jurusan semarang-jogja.. sensasi naik bus yg bikin nagih adalah bercampurnya aroma yg beraneka bau.. Apalagi ini adl long weekend, jd bus nya cukup penuh..
Cuaca pagi ini cukup menyengat, panasnya istimewa.. Pas sampe di Lampu merah Tempel, saya menaruh perhatian dan pandangan saya kepada seorang bapak (bisa dikatakan cukup sepuh) yg berjalan di antara jok bus yg dipenuhi para penumpang yg tdk kebagian tempat duduk.. Bapak itu dengan telaten dan penuh kesabaran menjajakan dagangan berupa kacang telor yg sudah di kemas kecil2,,
Sesaat kemudian bapak itu mendekat ke arah tempat saya duduk, dan ternyata saya baru menyadari kalau bapak itu tidak dapat melihat. Ia buta. Ia sendirian naik turun dr bus 1 ke bus yg lain menjajakan kacang dagangannya.
Pikir saya "bagaimana ia bisa menjual kacang itu? Bagaimana ia bisa menaiki bus dg mudah hanya dg mengandalkan tongkatnya? seandainya ada orang yang tiba-tiba mengambil atau katakanlah mencuri satu bungkus kacangnya, bagaimana ia bisa tau?. Bila tiba-tiba cuaca hujan, bagaimana dia bisa berlari untuk mencari tempat perteduhan, melindungi dirinya atau dagangannya dari hujan?"
Jujur saja, saya sempat berdecak kagum dalam hati. Betapa bapak itu punya keyakinan dalam dirinya, meski ia tak dapat melihat sekelilingnya bahkan mungkin pembelinya, namun ia tetap berjualan di tengah keramaian.
Pasti dia punya keyakinan yang besar di dalam hatinya, yang mampu membuatnya mengalahkan kegelapan yang ia rasakan.
Pasti dia punya mata batin yang kuat, yang memampukannya untuk tetap berusaha, bekerja bahkan berada di tengah keramaian.
Dari perjalanan singkat saya ini, saya dapat memetik hikmah dari bapak penjual kacang ini, yaitu bahwa tidak hanya mata penglihatan kita yang perlu dipertajam dalam melihat dunia dan sekeliling kita.
Tapi lebih dari itu, kita juga perlu mempertajam mata hati dan mata batin kita dalam memandang dunia dan sekeliling.
Mata penglihatan kita ada waktunya merasa lelah dan butuh tidur atau terlelap. Tapi mata batin dan mata hati akan terus bercahaya untuk memampukan kita terus "berjalan", "berusaha" dan "melihat dunia" dalam keyakinan.
See with the inner eye.....
#inspirasi_bapakpenjualkacang #celotehmalam #semogabapaknyalancarrejeki
Cuaca pagi ini cukup menyengat, panasnya istimewa.. Pas sampe di Lampu merah Tempel, saya menaruh perhatian dan pandangan saya kepada seorang bapak (bisa dikatakan cukup sepuh) yg berjalan di antara jok bus yg dipenuhi para penumpang yg tdk kebagian tempat duduk.. Bapak itu dengan telaten dan penuh kesabaran menjajakan dagangan berupa kacang telor yg sudah di kemas kecil2,,
Sesaat kemudian bapak itu mendekat ke arah tempat saya duduk, dan ternyata saya baru menyadari kalau bapak itu tidak dapat melihat. Ia buta. Ia sendirian naik turun dr bus 1 ke bus yg lain menjajakan kacang dagangannya.
Pikir saya "bagaimana ia bisa menjual kacang itu? Bagaimana ia bisa menaiki bus dg mudah hanya dg mengandalkan tongkatnya? seandainya ada orang yang tiba-tiba mengambil atau katakanlah mencuri satu bungkus kacangnya, bagaimana ia bisa tau?. Bila tiba-tiba cuaca hujan, bagaimana dia bisa berlari untuk mencari tempat perteduhan, melindungi dirinya atau dagangannya dari hujan?"
Jujur saja, saya sempat berdecak kagum dalam hati. Betapa bapak itu punya keyakinan dalam dirinya, meski ia tak dapat melihat sekelilingnya bahkan mungkin pembelinya, namun ia tetap berjualan di tengah keramaian.
Pasti dia punya keyakinan yang besar di dalam hatinya, yang mampu membuatnya mengalahkan kegelapan yang ia rasakan.
Pasti dia punya mata batin yang kuat, yang memampukannya untuk tetap berusaha, bekerja bahkan berada di tengah keramaian.
Dari perjalanan singkat saya ini, saya dapat memetik hikmah dari bapak penjual kacang ini, yaitu bahwa tidak hanya mata penglihatan kita yang perlu dipertajam dalam melihat dunia dan sekeliling kita.
Tapi lebih dari itu, kita juga perlu mempertajam mata hati dan mata batin kita dalam memandang dunia dan sekeliling.
Mata penglihatan kita ada waktunya merasa lelah dan butuh tidur atau terlelap. Tapi mata batin dan mata hati akan terus bercahaya untuk memampukan kita terus "berjalan", "berusaha" dan "melihat dunia" dalam keyakinan.
See with the inner eye.....
#inspirasi_bapakpenjualkacang #celotehmalam #semogabapaknyalancarrejeki
Komentar
Posting Komentar