GALI POTENSI
Beberapa waktu lalu, saya ngobrol ngalor ngidul sama temen saya,, kebetulan dan ndilalahnya obrolan kami berkutat tentang orang2 pandai.. Katanya, dia ngefans dan meneladani seorang Thomas Alfa Edison yg tetap berkarya dg segala keterbatasannya..
Jujur, semenjak obrolan itu saya jadi lebih sering googling ttg orang2 pandai lainnya..
Saya bertanya, Siapakah orang yang terpandai yang pernah hidup? Dan yg saya tau dan sering dengar namanya ada Albert Eisntein, Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Mozart, atau sederetan nama terkenal lainnya.
saya dikejutkan dg satu nama, ternyata Orang yang paling pandai yang pernah hidup bernama William Sidis. Jika orang normal memiliki IQ 90-110, Albert Eistein sebagai prototype jenius memiliki IQ 160, Sidis memiliki IQ yang `out of scale'. Diperkirakan IQ-nya berkisar 250-300.
Menurut ibunya, Sidis mulai berbicara pada usia 4 bulan dan membaca Koran pada usia 18 bulan. Pada usia 8 tahun ia mengajari dirinya sendiri bahasa Latin, Yunani,, Rusia, Prancis, Jerman, Ibrani, Armenia dan Turki. Ia akhirnya dapat menguasai 40 bahasa dan kabarnya ia bisa belajar bahasa dalam satu hari. Ia menyelesaikan SD dalam 7 bulan, Sekolah Menengah 6 minggu dan lulus Kedokteran Harvard dan MIT pada waktu berusia 11 tahun.
Sayangnya William Sidis meninggal pada usia 46 tahun karena stroke dan sejarah hampir tidak mencatat apa-apa tentang dia. Ia tidak punya peninggalan seperti jenius lainnya. Ia tidak memiliki apa-apa yang bisa disumbangkan bagi peradaban manusia padahal ia lahir di abad ke 20. Hidup dan potensinya sia-sia karena tidak ada keinginan untuk menyumbangkan sesuatu bagi kepentingan dunia.
Dari beberapa artikel yg saya baca, saya jadi menyimpulkan bahwa Kepandaian tidak menentukan kontribusi dan pengaruh yang kita berikan bagi sesama. Dampak bagi umat manusia hanya datang dari keinginan untuk melakukan dan mengembangkan dan potensi yang kita miliki. Itulah yang menentukan tingginya puncak hidup seseorang.
Kebanyakan kita tidak dilahirkan sebagai orang jenius, namun kita adalah makhluk yang diciptakan sesuai dengan rencana Tuhan. Kepada kita telah diberikan kemampuan yang unik oleh Sang Pencipta. Jangan sia-siakan potensi yang Tuhan sudah investasikan dalam hidup kita. Temukan dan kembangkan.
Nah, bersyukur yuk atas segala keunikan yg sudah Tuhan berikan utk kita,, tak ada yang sia2 utk hidup kita..
Selamat malam, jangan lupa bersyukur..
Jujur, semenjak obrolan itu saya jadi lebih sering googling ttg orang2 pandai lainnya..
Saya bertanya, Siapakah orang yang terpandai yang pernah hidup? Dan yg saya tau dan sering dengar namanya ada Albert Eisntein, Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Mozart, atau sederetan nama terkenal lainnya.
saya dikejutkan dg satu nama, ternyata Orang yang paling pandai yang pernah hidup bernama William Sidis. Jika orang normal memiliki IQ 90-110, Albert Eistein sebagai prototype jenius memiliki IQ 160, Sidis memiliki IQ yang `out of scale'. Diperkirakan IQ-nya berkisar 250-300.
Menurut ibunya, Sidis mulai berbicara pada usia 4 bulan dan membaca Koran pada usia 18 bulan. Pada usia 8 tahun ia mengajari dirinya sendiri bahasa Latin, Yunani,, Rusia, Prancis, Jerman, Ibrani, Armenia dan Turki. Ia akhirnya dapat menguasai 40 bahasa dan kabarnya ia bisa belajar bahasa dalam satu hari. Ia menyelesaikan SD dalam 7 bulan, Sekolah Menengah 6 minggu dan lulus Kedokteran Harvard dan MIT pada waktu berusia 11 tahun.
Sayangnya William Sidis meninggal pada usia 46 tahun karena stroke dan sejarah hampir tidak mencatat apa-apa tentang dia. Ia tidak punya peninggalan seperti jenius lainnya. Ia tidak memiliki apa-apa yang bisa disumbangkan bagi peradaban manusia padahal ia lahir di abad ke 20. Hidup dan potensinya sia-sia karena tidak ada keinginan untuk menyumbangkan sesuatu bagi kepentingan dunia.
Dari beberapa artikel yg saya baca, saya jadi menyimpulkan bahwa Kepandaian tidak menentukan kontribusi dan pengaruh yang kita berikan bagi sesama. Dampak bagi umat manusia hanya datang dari keinginan untuk melakukan dan mengembangkan dan potensi yang kita miliki. Itulah yang menentukan tingginya puncak hidup seseorang.
Kebanyakan kita tidak dilahirkan sebagai orang jenius, namun kita adalah makhluk yang diciptakan sesuai dengan rencana Tuhan. Kepada kita telah diberikan kemampuan yang unik oleh Sang Pencipta. Jangan sia-siakan potensi yang Tuhan sudah investasikan dalam hidup kita. Temukan dan kembangkan.
Nah, bersyukur yuk atas segala keunikan yg sudah Tuhan berikan utk kita,, tak ada yang sia2 utk hidup kita..
Selamat malam, jangan lupa bersyukur..
Komentar
Posting Komentar